Pada tanggal 14 februari kemarin adalah tahun ke 8 Kouryuuki diadakan. Kouryuuki adalah turnamen tahunan memperingati hari ulang tahuan Kendo Surabaya, dalam hal ini sebagai tuan rumah adalah Suroboyo Kenyuukai dan turnamen ini diadakan secara internal, melibat kan dojo Malang dan Surabaya. Tidak seperti tahun-tahun kemarin, kouryuuki tahun ini agak berbeda, begitu pula dengan hasilnya. Untuk tahun ini di pertandingan 3 kelas, kelas Man, Woman, dan Team saja, tidak ada pembedaan kelas berdasarkan grade.
Jalan pertandingan.
Tournament kali ini dimulai dengan divisi wanita terlebih dahulu. Pada turnamen kali ini diikuti oleh 7 peserta wanita dengan komposisi 5 dari dojo Surabaya, dan 2 dari dojo Malang. Deralita unggulan dari Surabaya membuka awal pertandingan dengan mengalahkan Paramitha dari Malang dengan 2 ippon. Kemudian dilanjutkan dengan pertandingan antara Yully dan Sandra yang sama-sama dari Surabaya, kemenangan di dapat oleh Sandra dengan mangalahkan Yully yang merupakan senior di Surabaya dengan 2 ippon langsung. Melihat track record Sandra yang sempat mengalahkan unggulan satu dojonya, Deralita, tak heran jika bisa mengalahkan Yully yang baru saja kembali ke dojo. Berlanjut ke pertandingan bibit muda Surabaya, Adeline dan Kireina. Kedua generasi muda surabaya yang masih juga berusia muda, harus saling bertarung untuk bisa melanjutkan langkah selanjutnya. Dan akhirnya setelah melewati tambahan waktu, encho, Adeline lah yang berhak melangkah ke babak selanjutnya yang kemudian harus berhadapan dengan Sandra. Di pool A, Deralita sudah di tunggu oleh Yossi dari Kendo Malang, yang juga merupakan pendatang baru di tournament ini. Meski kalah pengalaman dan kualitas kendo nya, pertandingan antara Deralita dan Yossi berlangsung cukup seru. Yossi dengan semangat pantang menyerah bisa mencuri 1 ippon men dari Deralita yang kemudian harus mengakui keunggulan Deralita dengan 2 ippon men, 1 – 2, Deralita lolos ke babak selanjutnya. Di pool B, Sandra berhasil melanjutkan langkah setelah menang agak susah payah melawan juniornya, Adeline yang kuat dalam defense dengan 1 ippon dari Men. Akhirnya final mempertemukan Deralita dan Sandra, mengulang pertemuan keduanya di East Java Kendo Tournament 2015 dimana Deralita harus mengakui keunggulan Sandra. Sementara itu di tempat ketiga terjadi perebutan antara 2 pendatang baru, Yossi dari Malang melawan Adeline dari Surabaya. Pada pertandingan ini terlihat kontras, Yossi banyak menyerang dan Adeline bertahan. Tapi akhirnya Yossi mampu mengambil 2 ippon men dari Adeline sehingga membuat dia mendapatkan tempat ketiga di tournament ini. Kembali ke pertandingan final antara Deralita dan Sandra yang sama-sama dari Surabaya, mengusung misi balas dendam, Deralita akhirnya bisa menang 2 ippon dari Sandra meski juga tidak di dapat dengan mudah.
Berlanjut ke kelas pria yang diikuti 19 orang kenshin dengan komposisi 8 orang dari Malang dan 11 orang dari Surabaya. Pembuatan bagan untuk pertandingan ini sempat memakan waktu agak lama karena harus menentukan dimana ditempatkan kenshin yang memiliki jam terbang tinggi dengan yang masih baru supaya adill. Pada akhirnya ada 4 orang yang masuk ke semifinal yaitu Erman dan Indra yang merupakan 2 orang senior di jatim yang sudah cukup malang melintang namanya di dunia kendo Nasional. Di pool B ada Kharis dan Ilham yang merupakan bibit muda dari Malang, memberikan kejutan dengan mengalahkan beberapa unggulan di pool tersebut. Erman memulai determinasinya dengan mengalah kan Andri, debutan dari Malang dengan 2 ippon men. Kemudian mengalahkan Fadly, unggulan Kendo ITS yang sebelumnya mengalahkan Sunaryo dari Malang, dengan 1 ippon men dan 1 ippon kote. Berbeda dengan lawan nya, Indra bisa mencapai semifinal setelah mengalahkan Ivan yang juga merupakan unggulan dari Kendo ITS dengan 2 ippon men, dan selanjutkan mengalahkan Iman, sesama senior dengan encho 1 ippon men. Sementara itu langkah 2 kenshin di pool B yaitu Ilham yang mengawalinya dari mengalahkan Dharma dari Surabaya dengan 2 ippon kote dan harus kembali berhadapan dengan Budi yang merupakan adik dari Dharma. Ini seperti Ilham mengalahkan satu keluarga saja, hehehe… tapi lagi-lagi Ilham menang dengan 1 ippon kote dan 1 ippon men. Dan torehan manis di dapatkan Ilham setelah selanjutnya bisa mengalahkan unggulan dalam divisi ini, Yusuf, dengan 1 ippon men di babak tambahan waktu atau encho. Dan semifinalis kedua, Kharis, mengawali nya dengan mengalahkan Alo dari Surabaya dengan 2 ippon men. Kemudian berhadapan dengan senior berpengalaman Mohewa dengan 1 ippon men dan 1 hiki waza Do, sebuah kejutan dari Kharis. Modal ini dibawa pada babak selanjutnya setelah berhasil mengambil 2 poin dari kesalahan gyaku do Teddy dari Malang yang juga merupakan seniornya di dojo. Ini merupakan kejutan kedua di pool B yang bisa di bilang pool neraka di turnament kali ini. Pada babak semifinal ini, Erman dan Indra yang merupakan wakil dari senior harus saling bertarung untuk bisa melangkah ke final. Pertandingan kedua kenshi senior ini berlangsung seru dengan diawali poin men dari Indra. Merasa kecolongan diawal pertandingan, Erman membalas dengan poin kote dan diakhiri dengan poin men yang membawanya menuju ke final. Sementara di pool B, dua orang kenshi asal satu dojo kembali harus bertarung untuk bisa mencapai final. Karena berasal dari dojo yang sama dan sering berlatih bersama, membuat mereka bisa saling mengerti kelemahan satu sama lain dan dalam hal ini Kharis lebih unggul setelah harus mengubur impian Ilham ke final dengan 1 poin men dan 1 poin kote. Jadilah perebutan juara ketiga oleh Indra melawan Ilham, lagi-lagi pertandingan antara senior vs junior. Dan lagi-lagi sang junior membuat kelompok senior menjadi malu, setelah Indra yang sempat memperkecil kans Ilham untuk bisa mendapatkan gelar ketiga harus sirna setelah Ilham mendapatkan poin men. Pertandingan final divisi pria juga tak kalah seru karena mempertemukan kembali senior junior satu dojo, meski sekarang Erman mewakili Surabaya. Kharis dengan meyakinkan mendapatkan poin men, pada awal pertandingan dengan cepat. Erman seperti merasa terpacu untuk mendapatkan juga poin dan hasilnya pengalaman berkata. Erman menang setelah poin men dan do nya menghempaskan kans kemenangan di awal yang dimiliki oleh Kharis.
Pertandingan dilanjutkan dengan nomor terakhir dan paling bergengsi yaitu team match. Pada nomor ini ada 3 team yang ikut serta, yaitu 1 team dari Malang dan 2 team dari Surabaya. Peraturan di pertandingan ini adalah tidak ada anggota senior yang boleh masuk di team, semuanya menjadi shinpan, jadi hanya mereka yang junior bermain di nomor ini. Selain itu sistem pertandingan menggunakan sistem liga, jadi siapa yang mendapatkan poin terbanyak itulah yang menjadi pemenang. Dan akhirnya Malang bisa memenangkan nomor ini dengan mengumpulkan 11 poin, disusul SKA B dan tempat ketiga SKA A.
Tournament hari itu ditutup dengan godou keiko, penyerahan hadiah, dan hadiah dari Suroboyo Kenyuukai kepada Sudo Sensei yang sudah berusia 60 tahun. Berdasarkan penjelasan sensei, Sudo sensei sudah 30 tahun di Jepang dan 30 tahun di Indonesia. Dan rencana kedepan akan mengambil Dan 7 di tahun 2019, semoga di mudah kan. Amien.
Okay demikian penjabaran pertandingan di kouryuuki 8 tahun 2016 yang penuh kejutan, dan berikut hasil nya :
Woman division :
Champion : Deralita Heidi Nurhadi
2nd Place : Sandra Elsafitri
3rd Place : Yossi V. Gheasanta
Man division :
Champion : Erman Ardie
2nd Place : Kharis Nurseha R.
3rd Place : Ilham Harris A.
Team Match :
Champion : Malang Kendo Association
2nd Place : Surabaya Kenyuukai B
3rd Place : Surabaya Kenyuukai A
Kendoka, Malang