Lanjut lagi nih cerita dari Gashuku di Bogor part 1, sekarang part 2 nya sampai selesai. hehehe…
Sabtu pagi itu di penginapan Lotus, Cipanas, Bogor, Jawa barat (lengkap biar gak nyasar, hehehe…) bangunlah para kenshi dengan semangat 45. Semangat ini dimulai dari bangun pagi-pagi udara dingin dan mandi hehehehe… Nah waktu keluar kamar buat ambil udara segar, ternyata kamar penghuni kamar di depan kami juga sedang keluar dan ternyata adalah….. Para senpai dari Bandung!! hahahaha… waktu itu ada Tedja senpai, Novan senpai, Dimas senpai, dan Landry senpai yang menginap di sana. Setelah sarapan sama-sama, kami berangkat duluan karena memang harus ngangkot buat ke Kyudokan dojo. Nah di sinilah pentingnya tahu daerah, kita ternyata salah naik angkot. Hahaha… kata bapak angkot itu harusnya kita naik yang bemper nya warna pink, bukan yang hitam seperti sekarang kita naik, karena jalurnya beda. Tapi karena bapaknya baik, jadi kita diantar sampai depan Kyudokan dojo. Bapak angkot hari itu adalah pahlawan kita. hahahaha, maaf lebay 😀
Sesampai di Kyudokan dojo yang di depannya seperti rumah biasa ini, sudah ada ternyata para sensei yang datang. Kurang ingat waktu itu siapa saja, tapi yang pasti para senpai dari Bandung tadi udah datang duluan. Hehehe… Singkatnya setelah salam-salaman karena lama tak berjumpa dengan teman-teman dari dojo-dojo kota lain, dimulai lah menu Gashuku yang sebenarnya kita sudah tahu apa saja, cuma ini dalam versi real. Hehehe… Bau-bau keseleo, otot tertarik, dan kecapean berlebih sudah terasa di awal warming up. Tidak seperti di dojo kita biasanya di Malang atau Surabaya, hitungan kali ini minimal 50 kali. Suburi 50x, Joge-suburi 50x, Haya Suburi sampai yame dengan berbagai macam variasi. Bahkan ada sayu-men suburi sambil loncat-loncat kayak kelinci. Pemanasan sudah membuat kita “meringis bahagia”, tapi ternyata itu belum selesai!! Yuhu!! Masuklah sesi Kihon, kita harus ashi sabaki, suri ashi, dari ujung ke ujung. Memang sih dojo nya nggak sebesar di Malang atau SJS di surabaya, tapi bolak balik yang kaya seterikaan itu bikin pegel juga, bahkan saya sempat tumbang terkapar. Ini belum pakai bogu, gimana kalau sudah pakai ya… Hehehe, itu pikiran kami. Dan akhirnya terkabul lah pikiran kita, Dream come true lah, gak lama kita semua harus pakai bogu. Menu Gashuku hari sesi itu adalah kihon, jadi kita benar-benar latihan kihon seperti anak-anak baru masuk kendo, cuma levelnya di naikin dikit. Hehehe…. Setelah materi, ditutuplah sesi itu dengan Godou keiko, sesi wajib setiap selesai latihan.
Jam 12 siang, adalah waktu istirahat. Waktu ini tidak di sia-siakan, harus di pergunakan sebaik mungkin dengan tidur siang. Hahahaha…. Banyak yang tiduran di dalam dojo, tapi gak sedikit juga yang tidur di luar seperti orang-orang homeless, hahahaha…. Maklum kita cari dingin nya udara bogor. Rasanya baru saja memejamkan mata, eh sudah di panggil lagi untuk latihan sesi kedua. Tapi sesi kali ini tidak terlalu berat, mungkin karena badan kita sudah lemas, jadi hanya bisa pasrah diapain saja. Hehehehe, Latihan kedua adalah Waza (teknik lanjutan). Di sini banyak sekali juga ilmu yang diberikan para sensei, bahkan macam-macam waza yang bisa membantu kita dalam mengembangkan skill kendo kita. Dan lagi-lagi, setelah sesi waza, dilanjutkan dengan Godou keiko dimana saat ini banyak yang cedera dari yang kram kaki nya, tangannya, sampai hati nya… Eaaaa!!! Tapi gong nya hari itu bukan lah tentang sesi latihan yang WOW itu, tapi adanya Suburi 1000x… iya Suburi 1000x atau nggak boleh pulang. Dan dengan segala macam mantra dan doa serta berbotol-botol minuman, selesai lah sudah suburi 1000x, ada rasa bangga di situ. Hahaha… Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, para senpai Bandung ada di satu penginapan di depan kamar kita, dan pada saat di dojo mereka mau ajak kita menghabiskan sesuatu, dan hal itu pun terjadi. Untuk sesi hiburan itu hanya untuk kalangan tersendiri, jadi tidak bisa kita floor kan di sini. hehehehe
Keesokan harinya, hari terakhir Gashuku dan kami juga harus check out dari penginapan, jadilah kita bawa-bawa barang bawaan kami. Untung bogu boleh ditinggal di sana, jadi tidak terlalu berat. Dan kali ini kami tidak salah naik angkot, jadi tidak bayar lebih. Hehehe… Latihan hari kedua adalah Kata dan Shiai (tournament). Tidak heran jika pagi-pagi ketika baru datang, banyak yang teriak-teriak, YAAAA….TOOOO…. yah hanya dua teriakan itu saat main kata, tidak ada yang lain, meski kadang terdengar nya EAAAKKK TOOOO… hehehe.. Pada sesi ini, lagi-lagi kami mendapatkan banyak ilmu tentang bagaimana melakukan KATA yang baik dan benar, harus menghayati, dll. Dan juga pukulan bagaimana untuk bisa dapat poin juga teknik-teknik dalam shiai. Mana yang boleh dan tidak, dll begitulah. Dan akhirnya gashuku pun selesai. Kebingungan ketika akan naik transport kembali karena kami masing-masing pulang dengan transportasi berbeda, sama seperti waktu berangkat. Shun senpai masih harus ke Jakarta, kerja dulu. Erman senpai balik baik kereta, dan saya bersama Iman senpai naik pesawat, jadi harus sama-sama kembali ke bogor. Awalnya Snoy senpai, kenshin asal Belgia (kalau tidak salah, kalau salah ya maaf, hehe) menawarkan tumpangan, tapi karena kami ribet dan lama, akhirnya kami menolak dan memilih naik bus ke Bogor. Setelah perjalanan cukup lama karena Puncak yang macet di weekend, seperti Batu di Malang dan kota Malang yang mulai macet juga, (maaf curhat), sampailah kita di Bogor dan kami berpisah di sana untuk kembali ke dojo dan memberikan ilmu yang kami dapat.
Meski hanya dua hari Gashuku dan jadwal nya yang begitu padat dengan banyak sensei yang mengajar, kami jadi banyak juga mendapatkan ilmu. Selain itu, hal ini merupakan penyemangat bagi teman-teman yang akan terpilih sebagai timnas. Dan yang paling penting, antar kenshin dari berbagai dojo ini jadi bisa lebih saling mengenal satu sama lain. Yah memang kami kadang bertemu hanya saat turnamen saja, dan suasana seperti itu kurang bisa buat kami saling kenal, tapi lewat Gashuku ini, kami jadi semakin kenal baik satu sama lain. Semoga kedepan nya bisa menjadi lebih baik dan kekeluargaan serta semangat itu selalu ada. Amien. Okay sekian dulu ya, nanti lanjut yang lain nih artikel nya. Hehehe…. Bye.
Kendoka, Malang