Sedikit flashback nih ceritanya, ceritanya tentang beberapa kendo kenshin jatim yang pergi ke Gashuku Bogor di Kyudokan dojo milik Meguro sensei, seorang sensei kendo di Jakarta. Gashuku kali ini sebenarnya istimewa juga karena adalah Gashuku pertama yang diikuti sebagian besar dojo kendo di Indonesia yang berafiliasi dengan IKA (Indonesia Kendo Association). Kenapa saya sebut sebagian besar ? karena tidak semua dojo yang berada dalam nauangan IKA bisa hadir waktu itu, yaitu dojo Medan. Selain itu Gashuku kali ini merupakan hal spesial untuk Kendo Indonesia, karena ini adalah Gashuku khusus untuk para kandidat kendo kenshin yang terpilih untuk mengikuti kejuaraan dunia, World Kendo Championship yang dilaksanakan di Jepang bulan Mei kemarin, meski tidak menutup kemungkinan peserta selain kandidat juga boleh bergabung.
Okay, singkat cerita, saya dan beberapa senior dari dojo Malang dan Surabaya berangkat mengikuti Gashuku tersebut. Awalnya karena memang kita terpilih sebagai kandidat dan ingin tahu dojo Kyudokan milik Meguro sensei yang berada di Puncak, Bogor ini. Perjalanan dimulai dengan naik kereta dari Malang menuju ke Jakarta dengan menggunakan kereta Matarmaja. Berbeda dengan keberangkatan ke Jakarta untuk tournament, kali ini saya dan Erman senpai (Iman senpai berangkat dari surabaya, Shun senpai langsung ketemu di sana), harus berangkat lebih dahulu yaitu hari kamis, demi bisa mengikuti jadwal tepat waktu. Waktu yang lumayan panjang juga untuk mengambil cuti dari kantor sih, hehehe… Tapi yah kendo sudah menjadi bagian hidup kita, jadi kita jalani saja. Hehehe… Akhirnya pada Jumat siang, sekitar jam 10.30, sampailah saya dan Erman senpai di stasiun Jakarta Kota, dan Iman senpai teranyata sudah sampai duluan pagi hari, jadi menunggu kita berdua biar bisa sama-sama, maklum diantar kita belum ada yang pernah ke Bogor, jadi kalau mau nyasar pun bisa sama-sama. Hehehe….
Perjalanan di lanjutkan sehabis jumatan, sekitar jam 12.30. Karena saya tidak ibadah jumatan, saya cari informasi untuk ke Bogor. Mulai dari telepon teman yang menyarankan untuk naik bus, angkot, dsb, akhirnya keputusan adalah naik KRL alias Commuterline. Asyik juga sih naik transportasi satu ini, kita benar-benar puas naiknya karena kita naik dari ujung ke ujung, dari stasiun pemberhentian hingga stasiun terakhir di kota Bogor. Menurut saya, transportasi ini nyaman, mungkin karena kami naik tidak waktu jam sibuk ya, hehehe, tapi memang benar-benar nyaman. Beruntung lah Jakarta ada transportasi seperti ini, bahkan waktu itu pernah juga naik transjakarta, juga tidak kalah enak dan nyaman. Yang lain macet, kita mah lempeng aja, Hahaha…
Setelah perjalanan sekitar 1,5 – 2 jam, sampailah kita di stasiun Bogor. Nah, disinilah petualang dimulai, hahahaha…. seperti yang saya bilang sebelumnya, tidak ada yang tahu tentang Bogor bahkan Puncak karena ini kali pertama kita kesini, sekeluarnya dari KRL, yang kami cari pertama adalah bapak satpam atau security karena memang kita bingung mau kemana cari angkutan saat itu. Ternyata keluar dari stasiun kereta, kita melihat banyak angkot juga sih (bemo kalau di surabaya). Setelah berpikir cukup lama tentang transportasi yang bisa bawa kita ke tempat tujuan, saat itu ke penginapan, terpilihlah angkot dengan harga 300k IDR mengantar kita ke tempat penginapan. Hehehe…. Kita kira jaraknya sama seperti Malang – Batu, jadi kita berpikir sih dekat, tapi ternyata jauh sekali. Dan beruntungnya saat kita sudah naik angkot dan mulai perjalanan ke Puncak, hujan turun deras sekali, benar kata orang, Bogor kota hujan. Dan satu lagi, kota angkot karena banyak sekali angkot di sini. Tapi meski begitu sangat menyenangkan karena kita bisa berada di kota ini pertamakali dan bersama-sama pula sebagai keluarga kendo. Hehehe… Perjalanan kita tempuh sekitar 2-3 jam, karena ada tragedi ban bocor dan pak supir angkot mengambil jalan alternatif karena kemacetan di arah akan ke Puncak, yah maklum dekat weekend, banyak warga ibukota butuh piknik. Kira-kira saat maghrib kita baru sampai di daerah Puncak dan shun senpai sudah berada di penginapan. Setelah mencari sana sini dan nyasar sana sini, sampailah kita di penginapan yang lumayan jauh sih buat jalan ke sana dari jalan besar, kalau tidak salah nama penginapannya Lotus.
Sesampai di penginapan, kita langsung mandi dan cari makan, maklum porsi makan di Sevel (Seven Eleven) tidak membuat kami kenyang, apalagi mulai dari siang tadi makannya, hehehe… Tapi rasanya sama saja makan di luar saat itu, karena jarak dari penginapan ke jalan keluar lumayan juga sih, sekitar 2 kilometer. Dan kami akhirnya makan di warung nasi dekat penginapan setelah jalan-jalan mencari ATM yang lumayan juga. Setelah kenyang makan dan kembali ke penginapan untuk mempersiapkan diri mengikuti Gashuku di hari pertama. Bagaimana kelanjutannya, tunggu kisah berikutnya… hehehehe…
(to be continue….)
Kendoka, Malang
1 thought on “Gashuku Bogor part 1”